Rabu, 14 April 2010

Mazda 2

  • Price£9999
  • We like...Sporty drive
  • We don't...Cheap-looking interior
Mazda 2
As part of our tests, we tug and tweak every fitting and fixture to assess for you, dear reader, how well the car’s screwed together. Rarely does anything come away in our hands. But, this time, as we yanked away, a small chunk of dash in this 2 came adrift. Hmmm...

Mazda bangs on about how it has made this 2 lighter and smaller where most rivals have become bigger and porkier. That’s good. But if the car has become a bit flimsy along the way, that’s a worry.

We should add that our 2 drove without squeaks or rattles. But the cabin does, in places, look cheap and behind-the-times. We’d swear the lever controlling the heater air intake is taken straight from a 1980s Mazda 323. The patterned seat fabrics look if they’ve time-warped in from that decade, too.

The old 2 was one we’d file under ‘worthy, but dull’, so it’s cheering that Mazda has injected some zip into this newcomer. As Mazda’s ‘zoom, zoom, ad campaign suggests it’s even, dare we say, a bit of a hooligan. The 86bhp 1.3 motor feels swift enough, while its quick steering and snickety-snick gears urge you to try harder in it. The impression is reinforced by a leather-clad steering wheel, a dash-mounted gear shifter and a driving position that’s cosy but also spot-on. The ride is firm but it trundles over the bumps well.

The Mazda 2's cabin - retro or just  old-fashioned?The TS2 sits mid-way up the model ranking, and comes with the air conditioning and the full suite of electric gizmos that you’d expect for its £10,000 price. But there are a couple of things missing, which annoy. First, there’s no engine temperature gauge. Instead, Mazda has installed a warning light that glows until the motor is warmed. At night, it’s a dazzling blue. Next to it, the car shows a series of bars to show how much fuel remains, in place of a proper dial and pointer. It’s vague, and hard to see. Last and most important, the markings for 30, 50 and 70mph on the big speedo are too vague for our liking.

And while its light weight and weeny dimensions help the C2’s low CO2 rating of 129g/km and 52.3mpg official average, it also means that the cabin is cramped if you’re a six-footer sat in the rear. Boot space is middling but the rear seats only drop their backs rather than double-fold.

If you love the way it drives and you’re sold on its looks, fine. But, for similar money, a VW Polo or Vauxhall’s Corsa ticks more boxes.

Mazda 2 TS2 hatchback datafile
  • Engines 1.3
  • Power 86bhp
  • 0-60 mph 12.9 sec
  • Economy 52.3 mpg
  • CO2g/km 129
  • Insurance groups 4E
  • Airbags 6
  • Seats 5


Read More...

Rabu, 07 April 2010

Orang Indonesia Senang Ngobrol Teknologi di Twitter



twitter mobile (ist)

Jakarta
- Hasil survei Digital Brand Index (DBI) II untuk Indonesia telah keluar. Survei kedua yang dilakukan Edelman dan Brandtology ini, berlangsung pada kuartal terakhir 2009.

Sama seperti sebelumnya, survei ini mengukur tentang merek teknologi apa yang paling banyak dibicarakan orang, serta portal media internet yang digunakannya.

Apa hasilnya? Ternyata ada 101.866 pembicaraan online soal teknologi yang terlacak dalam DBI 2 (Oktober – Desember 2009). Alhasil hampir dua kali lipat dari pembicaraan online yang terlacak dalam DBI I (Juli – September 2009), yaitu 58.658 pembicaraan.

Hasil survei yang diterima detikINET, Jumat (22/1/2010) menunjukkan popularitas Twitter meningkat dan menjadi saluran paling sibuk untuk berbagi berita tentang merek teknologi. Peningkatannya adalah 94%, jika dibanding DBI I.

Bagaimana dengan kontribusi forum terbesar di Indonesia kali ini? Ternyata Kaskus (43%) tetap menjadi forum yang paling banyak digunakan. Sebanyak 27,54% kaskuser ternyata senang mengobrol seputar teknologi.
Berikut ini adalah beberapa ringkasan survei DBI II:

  • Twitter mendominasi penggunaan saluran untuk diskusi tentang merek yang berhubungan dengan Perangkat Lunak (57,4%), diikuti oleh Forum (32,6%), Situs Berita (6,54%), Review (1,79%), Blog (1,27%) dan Situs Jejaring Sosial (0,23%).
  • Forum adalah saluran yang paling banyak digunakan untuk diskusi merek yang berhubungan dengan Perangkat Elektronik (50,9%), diikuti oleh Twitter (38,7%), Situs Berita (6,58%), Review (1,82%), Blog (1,05%) dan Situs Jejaring Sosial (0.86%).
  • Untuk merek yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, Forum mendominasi sebagai saluran yang paling sibuk (82,1%), diikuti oleh Twitter (9,35%), Situs Berita (6,05%), Reviews (1,45%), Blog (0,88%) dan Situs Jejaring Sosial (0,07%).

Beda Topik, Beda Saluran

Hasil dari DBI 2 mencerminkan pentingnya merek mempertahankan posisi mereka di beragam saluran. Misalnya, dalam kategori Average Engagement, AMD meraih posisi pertama dengan skor 2,50, diikuti oleh Asus dengan skor 2,45, dan Intel dengan skor 2,43.

Peringkat engagement yang sedemikian tinggi bagi beberapa merek ini ternyata tidak terjadi di Twitter, melainkan di Forum. Pengaruh Twitter terhadap merek teknologi memang meningkat, tapi dalam hal ini rupanya Forum masih tetap memegang peranan penting.

Jadi intinya, pengguna internet di Indonesia jika ingin mengobrol piranti lunak, mereka kebanyakan lari ke twitter. Sementara saat ingin mencari perangkat keras, mereka lari ke forum. Read More...

Selasa, 06 April 2010

Robot 'Laundri' Canggih Ahli Melipat Handuk

California - Robot yang satu ini sepertinya bakal didambakan para pengusaha laundri. Sebab ia ahli dalam soal melipat pakaian, sesuatu yang amat krusial dalam bisnis laundri.

Para periset di University of California Berkeley, Amerika Serikat, membesut robot tersebut. Dalam demo yang ditayangkan di YouTube, sang robot mampu melipat beberapa handuk dengan rapi di meja.

Kebanyakan robot yang ada saat ini melakukan tugas tertentu secara berulang-ulang di lingkungan terstruktur. Nah menurut perisetnya, robot itu dibuat untuk menunjukkan robot bisa bekerja di tempat yang tak terstruktur dan dengan obyek yang tidak kaku.

Lalu bagaimana si robot bisa melipat handuk dengan rapi? Robot yang dibekali 4 kamera ini awalnya mengamati obyek kain untuk mengetahui bentuknya. Jika sang robot sudah tahu sudut-sudut kain, ia akan mulai meletakkan di meja dan melipatnya.

Hebatnya, seperti dikutip detikINET dari Wired, Rabu (7/4/2010), si robot mampu mengenali handuk dalam tumpukan pakaian. Sejauh ini dalam 50 kali percobaan yang telah dilakukan, sang robot sukses melakukan misinya, melipat handuk dengan rapi.

Namun karena masih dalam tahap awal pembuatan, si robot perlu waktu amat lama untuk melipat sebuah handuk, yakni 25 menit. Dan selain handuk, si robot masih belum dapat melipat jenis kain lain seperti baju atau celana. Read More...